Pakar Kesehatan Bicara Kemungkinan Flu Burung Langka China Berubah Jadi Wabah

Pakar Kesehatan Bicara Kemungkinan Flu Burung Langka China Berubah Jadi Wabah

China memberikan laporan seorang pria berumur 41 tahun di propinsi Jiangsu, terkena flu burung sangat jarang H10N3. Kasus ini disebutkan yang pertama terjadi mengontaminasi ke manusia.

Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) memberikan laporan ada beberapa tipe flu burung di China. Beberapa memang mengontaminasi ke manusia secara seporadis. Tetapi, tidak ada tanda-tanda H10N3 dapat menyebar secara mudah ke manusia yang lain.

NHC Slot Online sampaikan pria 41 tahun yang terkena H10N3 itu didiagnosis pada 28 Mei 2021. Tetapi, tidak diterangkan urutan pria itu dapat terkena.

Meskipun begitu, dalam perubahannya, keadaan pria itu telah konstan dan siap untuk pulang dari rumah sakit. NHC telah lakukan tracing pada orang paling dekat yang berkontak dengan pria itu. Tetapi, hasil tracing dijumpai tidak diketemukan kasus lain.

Tidak ada kasus lain infeksi H10N3 pada manusia yang disampaikan secara global," begitu pengakuan NHC.

Dalam laporannya, H10N3 ialah tipe bakteri rendah hingga memacu penyakit yang relatif kurang kronis pada unggas. Dengan begitu, menurut NHC mustahil mengakibatkan pandemi jumlah besar.

Berkaitan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sampaikan info ke Reuters di Jenewa, Swiss menerangkan sumber paparan pasien dari H10n3 belumlah diketahui. WHO pastikan belum diketemukan kasus lain di daerah di tempat diketemukan pasien terkena flu burung itu.

Sumber paparan pasien pada virus H10N3 tidak dikenali sekarang ini, dan tidak ada kasus yang lain diketemukan dalam pemantauan genting antara warga di tempat. Sekarang ini, tidak ada tanda-tanda penyebaran dari manusia ke manusia," begitu keterangan WHO.

Menurut WHO, sepanjang flu burung berada di unggas jadi tidak mengagetkan bila mengontaminasi manusia.

Infeksi sporadis flu burung pada manusia tidak mengagetkan, yang disebut pengingat riil jika teror wabah influenza jadi berlanjut," lebih info WHO.

Adapun koordinator laboratorium regional dari Pusat Genting Penyakit Hewan Lintasi Batasan Organisasi Pangan dan Pertanian untuk Asia dan Pasifik, Filip Claes menerangkan virus H10N3 tidak umum.