Most Popular

Sabtu, 26 Juni 2021

Pentingnya Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19

Pentingnya Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19

Pentingnya Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Covid-19

Wabah Covid-19 yang menerpa Indonesia semenjak Maret 2020 lalu mengakibatkan peralihan di beberapa faktor kehidupan, khususnya benar-benar punya pengaruh berarti di faktor kesehatan warga. Hingga, penerapan beberapa program sektor kesehatan sekarang terpusat pada pengatasan Covid-19.

Covid 19 menuntut untuk lakukan peralihan, baik pada hal langkah berpikiran, langkah berperangai, dan langkah bekerja. Rintangan setelah itu langkah berpikiran dan langkah berperangai yang bisa tingkatkan derajat kesehatan warga dan kuat pada teror penyakit terhitung dari penyakit hari besok.

Deputi Sektor Koordinir Kenaikan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto sampaikan, keadaan wabah Covid-19 memerlukan kerja sama beragam faksi dan persiapan sumber daya manusia simpatisannya.

Agus menjelaskan, peranan tenaga medis warga penting dalam pengatasan Covid-19 pada tiap tingkat interferensi. Intinya pada tingkat warga untuk berkomunikasi resiko dan pembelajaran warga berkaitan prosedur kesehatan untuk menantang Covid-19. Selanjutnya untuk lakukan kontak tracing dan treking (penyidikan kasus dan interograsi pandemi), dan saranai dan pendayagunaan warga.

Menurutnya, tenaga medis warga mempunyai kekuatan Slot Online dalam pahami pola-pola promotif dan protektif Covid-19 dalam masyarakat. Itu dibutuhkan dalam membuat program dan peraturan untuk percepat pengatasan Covid-19.

Hal tersebut dikatakannnya saat buka Rapat Koordinir Penyelarasan dan Pengaturan 'Peran Tenaga Kesehatan Warga dalam Pengatasan Covid-19 di Indonesia' yang diadakan Kemenko PMK bersama Ikatan Tenaga medis warga Indonesia (IAKMI) di Sari Pasific Hotel, Jakarta, pada Jumat (7/8).


Tenaga medis warga perlu diikutsertakan dengan maksimal dalam beberapa faktor promotif dan protektif kesehatan warga. Beberapa tenaga medis warga dapat bereksperimen dan membuat taktik pemercepatan pengatasan Covid-19 di Indonesia, dengan konsentrasi khusus pembelajaran dan memiliki dayakan warga dan konsentrasi ke-2 perkokoh servis kesehatan" tutur Deputi Agus.

Beragam taktik dan program pengatasan Covid-19 diusulkan di pertemuan koordinir ini oleh beberapa akademiki dan beberapa pengurus IAKMI yang datang. Taktik yang diusulkan seperti tempatkan tenaga medis warga di beberapa tempat umum yang beresiko tinggi penyebaran virus. Itu dilaksanakan sebagai usaha mempromokan penyesuaian rutinitas baru dan prosedur kesehatan oleh di tenaga medis warga.

Rapat koordinir memutuskan referensi peraturan untuk optimasi peranan tenaga medis warga dalam pengatasan Covid-19. Optimasi yang penting dilaksanakan yakni: Peralatan instrument sumber daya manusia untuk Unit Kesehatan Warga (UKM) seperti pada Puskesmas, Pengokohan instrument peraturan pendanaan untuk UKM, dan pengembagaan kelembagaan referensi sekunder dan tersier untuk UKM.

Seterusnya, pengokohan peranan kantor kecamatan dan kantor kelurahan dusun untuk pendayagunaan warga di bagian kesehatan, dan integratif tenaga medis warga pada tingkat puskesmas perlu dilaksanakan. Disamping itu, kejelasan hukum dibutuhkan untuk memaksimalkan peranan tenaga medis warga.

Sebagai wakil Deputi Agus Suprapto, Kepala Sektor Servis Dasar dan Referensi Kemenko PMK Nani Rohani megatakan, Kemenko PMK menginginkan program pengembangan IAKMI berbentuk saran peraturan, taktik dan usaha yang nyata dalam pengatasan COVID-19 ini dapat selekasnya dikatakan ke Menko PMK.


Beliau (Menko PMK) benar-benar menggerakkan usaha pemercepatan pengatasan Covid-19. Ini menjadi peluang untuk tenaga medis warga untuk sampaikan saran dan disokong oleh Menko PMK," tutur Nani Rohani.

Rapat koordinir didatangi oleh Sekretaris Tubuh PPSDM Kemenkes Trisa Wahjuni Putri, Ketua Umum PP IAKMI Ede Surya Darmawan, Ketua Federasi Lembaga Pengajaran Tinggi Kesehatan Warga Indonesia (AIPTKMI) Agustin Kusumayati, perwakilan Kemendagri, perwakilan Dinas Kesehatan Jakarta, Kepala Puskesmas di DKI Jakarta, dan beberapa akademiki sektor kesehatan warga dan beberapa pengurus pusat dan wilayah IAKMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar