Perubahan Lahan Ancam Kesehatan Manusia
Guru besar Fakultas Kesehatan Warga Kampus Indonesia, Wiku Adisasmito mengutarakan, study berkenaan peralihan tempat saat ini banyak ditegaskan ke untung ruginya dalam sisi ekonomi dan lingkungan. Tetapi, pendekatan ilmiahnya pada kesehatan warga masih tidak cukup jadi perhatian.
Menurut dia, pembangunan yang bagus diawali dari sumber daya manusia yang sehat, hingga memerlukan mitigasi teror pembangunan ke kesehatan warga.
Peralihan pemakaian tempat, katanya, mempunyai imbas pada kesehatan. Selainnya berkaitan peralihan lingkungan vector penebar penyakit zoonotik di alam, dapat memacu beragam persoalan kesehatan lain, seperti masalah pernafasan karena asap hasil pembakaran tempat yang berpengaruh lintasi negara.
Memerlukan study selanjutnya tentang jalinan peralihan pemakaian tempat dengan kesehatan dengan memadukannya dengan beragam disiplin pengetahuan," terang Wiku Adisasmito dalam launching yang diterima redaksi, Kamis (1/8).
Dari segi kesehatan, peralihan pemakaian tempat berperan pada timbulnya penyakit zoonotik dalam masyarakat. Penyakit zoonotik sebagai penyakit yang dari hewan. Sekitar 60% penyakit menyebar pada manusia datang dari hewan, terhitung SARS, ebola, dan malaria.
Nyaris setengah dari Slot Online kasus zoonotik yang terjadi disebabkan oleh peralihan pemakaian tempat (factor antropogenik). Kemunduran lingkungan dan peralihan pemakaian tempat jadi teror untuk manusia terkait dengan kenaikan contact manusia dengan satwa liar sebagai penghuni tempat yang terusik komunitasnya. Ini mempunyai potensi menyebabkan berlangsungnya infeksi dari satwa liar ke manusia.
Disamping itu, peralihan pemakaian tempat mempunyai imbas ekonomi berkaitan dengan ongkos yang diperlukan untuk alterasi pemakaian tempat dari rimba jadi nonhutan (pertanian, perkebunan, industri, atau perumahan), rugi karena kerusakan alam, dan ongkos perawatan kesehatan karena penyakit zoonotik yang diakibatkan.
Komplikasi persoalan yang disebabkan peralihan pemakaian tempat rimba jadi nonhutan atau deforestasi membutuhkan pendekatan dan kerja-sama multisektor untuk mendapati jalan keluar yang lengkap dan efisien.
Diakui atau mungkin tidak, deforestasi bukan hanya mengganti nasib tanaman maupun binatang yang hidup di atasnya, tapi juga berpengaruh luas di lingkungan sekelilingnya dan manusia dalam sisi kesehatan atau ekonomi.
Menurut Agus Suwandono, Technical Officer Indonesia One Health University Network (Indohun), penelitian berkaitan deforestasi dan efeknya pada kesehatan penting untuk dilaksanakan. Di Indonesia, seringkali dilaksanakan pembukaan rimba tanpa memerhatikan efeknya pada kesehatan warga dan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar